Dear Ara
Aku mengenalmu sebagai sosok wanita yang kuat, entah selalu saja aku terkagun dengan
pesonamu. Di benak ku, adalah bagaimana
ibu mendidikmu. Kala itu temaram sinar
bulan melingkupi semesta, kita berbincang di beranda rumahmu bercanda dan
bergurau. Bahkan kau sempat meledek dosen yang menurutmu tak pantas untuk kau
takuti. “bagaimana tidak kepalanya yang plontos dan badannya yang kekar membuat kami semua ketakutan, namun
setelah ia menggunakan kaca mata dan memulai kuliah. masya Allah sungguh, kami
harus menahan tawa hingga kuliah berakhir, suaranya tak sebesar badannya dan
juga kaca mata itu tak pantas menggantung diwajahnya yang keras dan kaku”.
Keras suara tawamu memecah heningnya malam ini. senyum itu aku mengartikan
sebagai kegembiraanmu melupakan segala beban yang benar aku paham menghantui
pikirannmu belakangan ini.
Ara
Pesan yang kau kirim melalui ponselmu sungguh mengejutkanku,
entah aku tak dapat berfikir apa yang akan terjadi padamu jika aku tak segera
menemuimu. Kau memeluk lututmu dan terus terisak, sesekali kau mendaratkan
pukulan pada kakimu. Aku tak taham melihatnya. Ku rengkuh kau dalam pelukanku
dan menenangkanmu “ceritakan apa yang membuatmu seperti ini?”. kau dilukai lagi dan kembali lagi dengan
perkara yag sama. Jika aku melihat orang itu tiada kata maaf karna ia
melukaimu. Dengan tak berdosa ia
menghianatimu, menduakanmu dengan wanita lain. Pertama kali Sungguh aku tahu
kau marah besar, namun melihat orang yang kau sayangi memelas meminta maaf hatimu
yang berwana merah muda luruh, kau tak kuasa untuk memaafkan dan memberinya
kesempatan kedua. Namun dikesempatan kedua ia mengulanginya lagi dengan orang
yang sama dan ia tak menginggat kesempatan yang telah kau berikan. Setan apa
yang merasuk ke jiwanya. Lelaki macam apa yang bisa melukai wanita yang
mencintainya.
Ara
Sebenarnya Jika aku mampu, aku ingin mengungkapkan kalau aku
ingin menjadi pengganti dan menemani hatimu yang kelabu. Aku tahu kau begitu lelah
dengan segala sandiwara kekasihmu itu. Tapi aku hanya seorang pengecut yang tak
mampu menyampaikan isi hatiku kepada wanita yang selama ini aku sanjung. Aku
hanya takut kau akan menghindar dariku.
Ara
Maka biarlah semua ini aku tanggung apa adanya. Mencintaimu
dalm hati itu lebih baik dari pada harus kehilanganmu. Bukan hanya raga mu namun hatimu pun tak
dapat aku miliki. Aku tak pernah siap
untuk kehilanganmu. Walau harus berlai menangkap cahaya di lagit jingga, tak
seberat denganku harus memendam perasaan ini.
Ara
Kau merasa tak adil? Kau tahu bagaimna rasanya mennemani
kesendirian seseorang namun kau bukan pilihan terbaik baginya?
Aku sudah merasakan dan mengalami
Maaf atas segala jiwaku yang luruh di hatimu
Cintaku padamu sebesar dosa yang harus aku tanggung.
Aku mencintamu,,
Dari seorang perempuan yang kau sebut sahabat
keisha...
Aku memenggilnya dengan panggilan "bay" dia lelaki ku. Kisahini aku mulia dari perkenalan yang tanpa sadar dari seorang teman yang kami anggap "kepo"
namanya sry. Di awal perkenalan bay sedikit minder bahkan sering
mendapat cemohan dari wanita-wanita, dia yang seorang mualaf
ditambah lagi penyakit yang ia derita menambah kuota keminderannya
walaupun bay sosok yang tampan menurtku. Sedikit banyak aq tau kisah
cintanya, bahkan kisah cinta terakhirnya serupa denganku. Perlahan aku
mulai memahami karakternya,lelaki tunggal yang begitu dimanja oleh
ibunya. Jangankan bercanda membentakpun dia akan tersinggung -anak
manja. Perkenalan yang cukup bagiku sebagai teman, saat ketika bay
memintaku untuk mengenalkan dan mencarikan
pacar.Kenalan-gagal-kenalan-gagal. Hingga sahabatku wanita terakhir yang
aku kenalkan untuknya pun gagal. Entahlah wanita seperti apa yang bay
idamkan.
Pada perkenalan terakhir itu pula aku
berkenalan dengan kia. Seorang sepupu yang kala itu datang mengunjungi
bay setelah sekian lama bay tak pulang ke jakarta.Banyak cerita menarik
yang aku dapat dari kia seputar bay. "aa"(panggilan kia untuk bay)
orangnya baik, dan aa juga sedrhana walaupun aa menurut aku dari
keluarga berada, terkadang aa juga kelewatan kalo merendah yah mungkin
itu cara dia untuk ngedapetin cewe yang bener2 tulus sayang ama diabukan
dari materi atau yang lain". Yah itu pula yang aq tau dr perkenalan
secara individu dengan bay tak jauh berbeda dengan apa yang di ucapkan
kia. Bay selalu mengatakan bahwa ia bukan orang bermateri dan hanya
bekerja sebagai OB.Hahh benar saja mana ada OB memiliki tampang seperti
itu apa lagi manja. Dan sungguh mengejutkanku ketika kia mengangggap aku
adalah pacar bay. Bagaimana tidak bay seorang yang pendiam di
keluarganya mengenalkanku pada wanita yang tidak lain sepupunya.
Seberanya tak masalah toh memang hanya berteman. "aagk pernah kenalin
cewe yang bukan pacarnya, dan gak mungkin kamu gak ada hubungan dengan
aa, kamu pasti pacar aa ya?". Sekali lagi tak bisa menebakapa yang ada
di hati dan pikiran bay.
Anehnya bay terus
menghubungiku seakan tak habis cara untuk memintaku mencarikan
pasangan. Entah mengapa aku yang terkena boomerang dari perjodohanitu.
Bay mengungkapkan isi hatinya dengan sedikit marah dan terisak. “kenapa
aqharus sayang dengan orang yang udah punya pacar, kenapa aq harus
sayang dengankamu hah?” ---- “kamu jangan diem aja jawab dong”bentaknya.
“kenapa
kamu marah? Aku gak pernah minta kamu untuk sayang sama aku, bahkankamu
pun tau kalo aku punya pacar”, “tapi aku sayang kamu ”. Kali ini
suaranya mengecil seakan menahan amarah dan isak tangisnya. “aku sayang
kamu, aku sayangkamu, aku sayang kamu” terus ia mengulangi kata-kata itu
hingga aku tersadar dengan kejadian yang sedang aku alami. Tak ada
jawaban yang aku berikn padanya.Aku harus berfikir dengan baik ada apa
sebenarnya ini, apa yang terjadi denganku dengan bay, kami berdua.
Kata-kata
itu menghantui pikiranku, terus ia coba meyakinkan kalau ia
tulus.Lantas bagaimna dengan kekasihku? Apa aku harus menduakannya? atau
meninggalkannya?. Tidak!! Aku harus tenangkan pikiran dan jangan
gegabah.
Bay terus mencoba tanpa henti, semntara kekasihku selalu
membuat hubungan kami semakin rumit dan tanpa henti kami berkelahi
dengan alasan yang tak jelas.Dan benar saja pagi-pagi buta bay
membangunkanku dan mencoba meyakinkanku kembali.“baik kita pacaran” ini
keputusanku.
baru saja memadu kasih goncangan datang
menghantamku. Seorang wanita yang sama sekali tidak ku kenal menelpon dan
memakiku. Ia melarangku untuk mendekati bay, karna menurtnya bay adalah
miliknya dan aku telah merebutnya. Entah apa ini, apakah sebenarnya bay
telah memiliki kekasih dan membohongiku? Atau ini hanya permainan
wanita itu?. Benar saja semua ini hanya ulah wanita itu yang sengaja
merusak hubunganku dan bay. Lucu ketika wanita itu terus menerorku
dengan telpon dan sms yang memuakkan. terus terjadi lagi dan lagi,
begitu banyak wanita wanita yang merusak hubungan ini. bahkan tak jaran
dari mereka mengatakan aku selingkuh. Yah aku harus kuat menahan cobaan
ini, bagaimana tidak bay seorang yang rupawan,dan digemari banyak wanita
apalagi dengan pekerjaan dan materi yang ia miliki. Tapi menurutku ia
tetaplah OB manja.
Entah berapakali kami harus
mengakhiri hubungan. Kami saling mencintai dan itu benar, hanya saja
keputusan itu berakhir saat ini. Tidak, Kami tidak berpisah. Untuk
sementara waktu aku harus merelakan ia sendiri dan tidak mengganggunya. Kanker telah mengerogoti tubuhnya dan disisi lain ia harus mencari transplantasi ginjal. Dokter memvonisnya tdk dapat bertahan lama, dan aku tak dapat berbuat banyak. Tuhan..
Baru saja kemaren engkau mengijinkan kami tertawa bersama kembali lagi
kau menghadirkan cobaan yang tak kunjung henti kepada orang yang
kusayang. Rabb dengan kuasamu sembuhkan ia dari penyakitnya, kesembuhan
dariMU yang tiada kambuh lagi.