Liku Kehidupan

Liku Kehidupan
''Setiap cerita selalu punya akhir, tetapi dalam kehidupan semua akhir hanyalah awal yang baru"

Senin, 01 Desember 2014

MULUT MERCON, katamu

"Maaf ya, kalau nanti aku gak bisa ngomong banyak sama kamu. Semalam suaraku pergi. Dan hingga malam ini, dia belum juga kembali. Semoga hanya sebentar pergi. Agar lusa aku bisa cerewet lagi..."

Kepada kamu, kata-kata ini ingin aku ucapkan. Sebenarnya, aku tak mempermasalahkan penilaianmu yang satu itu. Justru menjadi lucu, ketika suatu saat dalam perbincangan kita, kau tiba-tiba meledek ku, "cerewet banget sih,dasar mulut mercon". aku terdiam, befikir, lantas mengulangi kata itu dengan seulas senyum yang tak pernah kau lihat "mulut mercon??"lucu.

Aku menyukai caramu memperlakukanku. Menjadi seseorang yang begitu setia mendengar setiap kisah. Tersenyum dan tertawa ketika terselip hal lucu, alismu pasti bertautan ketika sampai pada ucapanku yang membingungkan dan tak jarangkau menertawaiku. Menurutku dirimu adalah pendengar yang baik ketika hidupterlalu sering menawarkan pengabaian dan kesepian.

Tak jarang kau juga mengabaikanku ketika tatapanmu tertuju pada layar kaca,dan sangat sering pula kau memarahiku jika aku melakukan sesuatu yang tak kausuka.

Tapi aku menyukai caramu setelah itu. Dengan banyak kata, kau kembali memarahiku mengatakan aku adalah wanita yang tidak peka dan  selalu membuatmu marah. aku mencoba menata hati tak pernah ingn membuatmu marah namun tetap saja jarak akan selalu membuat kita berada dalam masalah. iya, semua masalahan ada dapa jarak. kau tak pernah tahu ekspersiku saat itu dan begitu juga aku. biarlah setidaknya kau tak akan melihat bulir air mata yang aku tahan disitu, dan memang tak perlu kau tahu. cukup aku yang merasakan.


Ada beberapa hal yang dapat aku pelajari selama ini darimu, tentang  bagaimana seharusya aku memperlakukan diriku kepadamu, tentang bagaiman seharusnya aku menjaga kesabaran dan tentang bagaimana seharusnya aku tak se-cerewet ini padamu. Dengan suara lirih aku  berkata, "Jangan cemas, ini hanya permainan waktu".

Aku menyukaimu sejak itu.

Aku tak pernah berlebihan memaknai hadirmu. Yang kutahu, aku selalu mencintaimu dalam setiap ketidak tahuanmu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar